Chrome Pointer
S E L A M A T _ D A T A N G

Minggu, 11 Januari 2015

Lembaga Pendidikan: analisis SEKOLAH INTERNASIONAL “JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL”



logo unnes putih.jpg

SEKOLAH INTERNASIONAL
“JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL”
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Lembaga Sosial
Dosen Pengampu        : Dr. Thrywaty Arsal, M.Si



Disusun oleh:
Ika Nofita Nurhayati
3401413089
Rombel 2

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dewasa ini pendidikan merupakan hal yang dianggap sangat penting. Bahkan pepatah pun mengatakan “carilah ilmu sampai ke negri Cina”. Kini mulai dari lahir anak telah dihadapkan dengan berbagai pendidikan baik formal maupun non formal. Diharapkan melalui lembaga pendidikan seseorang dapat memperoleh hal positive dan mengembangkan kehidupannya kea rah yang lebih baik. Oleh karena itu, kualitas lembaga pendidikan pun dianggap dapat mempengaruhi berlangsungnya kehidupan seseorang
Di Indonesia sekolah internasional merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sedang populer saat ini. Tidak terhitung lagi berapa sekolah internasional yang ada di Indonesia. Bahkan dari sekolah internasional tersebut terdapat beberapa sekolah yang illegal. Biasanya orang tua memilih menyekolahkan anaknya di sekolah internasional tanpa memerhatikan status sekolah tersebut. Mereka hanya memerhatikan nama sekolah dengan label “internasional”. Pada kenyataannya dalam sekolah internasional tersebut terdapat kasus-kasus yang sangat tidak menunjukkan statusnya sebagai sekolah internasional.
Dalam artikel ini penulis mencoba memaparkan tentang lembaga pendidikan bertaraf internasional, yaitu Jakarta Internasional School, yang memberikan pelajaran kepada siswanya tidak sesuai dengan status sekolahnya.
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apakah pengertian lembaga pendidikan?
2.    Apa fungsi dan peran lembaga pendidikan?
3.    Bagaimana fungsi dan peran lembaga pendidikan yang ada di Jakarta Internasional School?
C.    TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian lembaga pendidikan
2.    Untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan
3.    Untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan yang ada di Jakarta Internasional School

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian  yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian atau keterampilan. Lembaga pendidikan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lembaga Pendidikan baik formal, non formal maupun informal merupakan tempat transfer ilmu pengetahuan dan kebudayaan (peradaban). Melalui praktik-praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi ke dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami, serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.
Oleh karena itu, pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat yang lebih ideal. Masyarakat yang lebih ideal maksudnya adalah masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban serta berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional tersebut adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik. Dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas, hal ini disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4. Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal tersebut dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial yaitu sebagai agen perubahan di masyarakat (agent of change).
Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa lembaga pendidikan telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap corak dan karakter masyarakat Indonesia. Belajar dari sejarah perkembanganya lembaga pendidikan yang ada di indonesia memiliki beragam corak dan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang melingkupi, mulai dari zaman kerajaan dengan bentuknya yang sangat sederhana dan zaman penjajahan yang sebagian memiliki corak ala barat dan gereja. Selain itu adapula corak ketimuran ala pesantren sebagai penyeimbang, serta model dan corak kelembagaan yang berkembang saat ini tentunya tidak terlepas dari kebutuhan dan tujuan-tujuan tersebut.
Secara umum di Indonesia terdapat tiga macam klasifikasi lembaga pendidikan, antara lain pendidikan informal, nonformal, dan formal.
a.       Pendidikan informal
Pendidikan informal atau pendidikan pertama adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hal ini adalah menjadi pendidikan primer bagi peserta dalam dalam pembentukan karakter dan kepribadian. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa sosialisasi pun diawali dari keluarga. Secara langsung keluarga juga akan memberikan pendidikan kepada anak, meskipun pendidikan tersebut bukan merupakan pendidikan teori. Kebanyakan masyarakat Indonesia ketika mendengar kata pendidikan, maka yang ada dalam fikirannya adalah sebuah gedung tempat belajar, atau sebuah sekolahan. Namun pada kenyataannya pendidikan adalah lebih luas daripada sekadar sekolahan. Keluarga yang sederhana pun sebenarnya merupakan wadah bagi anak untuk mendapatkan pendidikan Hal ini sesuai dengan konsep al Qur’an dalam masalah pendidikan di keluarga yaitu menjaga keluarga kita dari hal-hal yang negative.
b.      Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal atau pendidikan kedua meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan nonformal meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah dengan mengacu pada standard nasional pendidikan. Adapun pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau ingin melengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, yang berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
c.       Pendidikan formal
Pendidika fomal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan formal terbagi atas:
1)      umum
2)      kejuruan
3)      akademik
4)      profesi
5)      advokasi
6)      keagamaan
Pendidikan formal coraknya dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah dan masyarakat. Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah berbentuk lembaga sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah menengah pertama (SMP)  dan madrasah tsanawiyah (Mts) atau bentuk lain yang sederajad.
Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi anak usia 0-6 tahun diselenggarakan pendidikan anak usia dini, tetapi bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal (TK, atau Raudatul Athfal), sedangkan dalam nonformal bisa dalam bentuk ( TPQ, kelompok bermain, taman/panti penitipan anak) atau informal (pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Sedangkan Pendidikan menengah merupakan kelanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas, pendidikan umum dan pendidikan kejuruan yang berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
Yang terakhir adalah pendidikan tinggi yang merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah. Pendidikan ini mencakup program pendidikan:
1)      Diploma
2)      Sarjana
3)      Magister
4)      Doktor,
Perguruan tinggi memiliki beberapa bentuk
1)      Akademi
2)      Politeknik
3)      Sekolah tinggi
4)      Institut atau universitas
Secara umum lembaga-lembaga tinggi ini dibentuk dan diformat untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta menyelenggarakan program akademik, profesi dan advokasi.
Semua lembaga formal di atas diberi hak dan wewenang oleh pemerintah untuk memberikan gelar akademik kepada setiap peserta didik yang telah menempuh pendidikan di lembaga tersebut,. Khusus bagi perguruan tinggi yang memiliki program profesi sesuai dengan program pendidikan yang diselenggarakan doktor berhak memberikan gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau seni.

B.       Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
Terdapat dua fungsi dalam lembaga pendidikan, yaitu fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest merupakan fungsi yang tertulis. Biasanya fungsi manifest juga terdapat dalam visi dan misi di sebuah sekolah. Sedangkan fungsi laten dari lembaga pendidikan antara lain:
1)      Perpanjangan masa ketidakdewasaan
2)      Memperpanjang masa ketergantungan
3)      Melemahnya pengawasan orang tua
4)      Mempertahankan sistem kelas sosial
5)      Tempat bernaungnya perbedaan pendapat
Peran lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lembaga-lembaga sosial yang lainnya. Dibawah ini merupakan beberapa contoh peran lembaga pendidikan dalam bidang-bidang kehidupan serta dalam lembaga sosial yang lain.


a.       Bidang Ekonomi
Dengan adanya Lembaga pendidikan maka individu dapat melakukan suatu perbaikan ekonomi kehidupannya dan tentunya bermanfaat untuk keluarganya dan masyarakat. Melalui pendidikan seseorang dapat memperbaiki kehidupannya dari aspek financial atau pendapatan yang di terima sesuai dengan tingkat strata yang ia miliki.
b.      Bidang Sosial
Pentingnya lembaga pendidikan dalam bidang ini adalah dapat mengahasilkan output yang memiliki tingkat intelektual yang baik setidaknya dapat mengontribusikan dirinya kepada masyarakat, menjaga hubungan yang baik antar manusia, dan ikut berperan dalam peradaban masyarakat dengan mengembangkan potensi yang ada.
c.       Bidang Politik
Seorang yang berpendidikan tentu paham dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, melalui berbagai upaya yang dilakukan demi meningkatkan martabat bangsa dan negara. Kemudian ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk menjalankan suatu negara yang demokratis dan berupaya untuk mengambil peran yang penting di dalamnya.
d.      Bidang Kultur
Dengan adanya lembaga pendidikan setidaknya dapat menjaga nilai-nilai baik di masyarakat dan dapat mengembangkan potensi atau nilai-nilai itu untuk membentuk suatu peradaban kearah yang lebih baik.
e.       Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya, lalu mampu mengembangkannya dan setidaknya dapat memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat dalam bidang tertentu. Transformasi ini maksudnya adalah pendidikan dapat membuat seseorang dapat hidup dengan ilmu yang ia miliki. Karena dengan ilmu kita harus dapat memiliki nilai guna dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaanya.
f.       Bidang Spiritual
Melalui ilmu yang kita miliki, kita dapat terus memahami hakikat kemanusiaan dan melihat kesempurnaan Sang Pencipta. Semakin tinggi pendidikan kita seharusnya membuat kita semakin maju dan merunduk (tidak sombong).



C.    Jakarta International School
Sekolah merupakan ladang bagi anak untuk menimba ilmu. Selain itu, sekolah juga merupakan tempat sosialisasi yang berpengaruh besar terhadap kehidupan seorang anak. Sudah seharusnya di dalam sekolah atau lembaga pendidikan, anak mendapatkan pelajaran yang mampu memudahkannya dalam kehidupan social. Saat ini, sekolah anak usia dini menjadi pilihan banyak orang tua untuk memperkenalkan anak mereka kepada dunia pendidikan. Kualitas sekolah juga menjadi prioritas utama bagi orang tua ketika akan menyekolahkan anaknya.
Sekolah internasional. Ketika mendengar kata tersebut tentu dalam bayangan kita kualitas dalam sekolah tersebut bagus. Begitupun dengan para orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya. Bagi kaum elite, kualitas pendidikan termasuk tempat pendidikan didalamnya tentu menjadi pilihan yang tidak boleh salah. Hal tersebut juga yang membuat sekolah internasioanal menjadi pilihan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan harapan mendapat kualitas pendidikan yang lebih baik.
Taman Kanak-Kanak Jakarta International School merupakan salah satu dari sekolah internasional yang ada di Indonesia. Jakarta International School berada di Cilandak, Jakarta Selatan. Sekolah internasional merupakan sekolah yang dalam proses belajar mengajarnya tidak menggunakan kurikulum standard Indonesia. Selain itu, bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi maupun dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahasa Inggris.
Ketika melihat profil dari sekolah internasional, tentu dapat dibayangkan bahwa kegiatan belajar mengajar berjalan begitu baik dan tentu dapat ditiru oleh sekolah Indonesia pada umumnya. Mengingat bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya yang terjadi dalam sekolah internasional, khususnya Jakarta School Internasional tidak sesuai dengan apa yang masyarakat Indonesia harapkan. Beberapa kasus pelecehan seksual terhadap siswanya terjadi dalam sekolah internasional ini.
Pelecehan tersebut dilakukan kepada para beberapa siswanya yang masih di bawah umur. Hal tersebut sangat tidk mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia, serta sangat tidak sesuai dengan fungsi dan peran sekolah pada umumnya. Mungkinkah pelecehan seksual tersebut merupakan fungsi laten dari Jakarta Internasional School?
Secara umum lembaga pendidikan memiliki fungsi antara lain, untuk memenuhi keperluan­-keperluan penerangan dan  pendidikan, supaya  individu menjadi anggota masyarakat yang berguna, sebagai suatu upaya sistematis untuk mengajarkan apa yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan keluarga, adanya perkembangan jaman yang semakin pesat berdampak menggeser pada prinsip hidup manusia, serta mampu meningkatkan kualitas hidup.
            Jika melihat kasus yang terjadi dalam Jakarta Internasional School, tentu fungsi yang disebutkan di atas sama sekali tidak ada dalam sekolah tersebut. Bahkan bagi para korban pelecehan, sekolah bagaikan sebuah tempat yang sangat menakutkan. Mungkin saja para siswa tersebut menjadi memiliki trauma tersendiri terhadap sekolah maupun guru. Keberadaan Jakarta Internasional School telah memberikan catatan hitam bagi dunia pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, penutupan sekolah dianggap hal utama yang mampu meredamkan kasus tersebut.

.















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideal dalam masyarakat. Terdapat tiga klasifikasi pendidikan di Indonesia yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
2.      Lembaga pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi manifes dan fungsi latent. Fungsi manifest ialah fungsi yang tertulis jelas, biasanya terdapat juga dalam visi dan misi sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Fungsi laten ialah fungsi tersembunyi dari lembaga pendidikan tersebut.
3.      Jakarta Internasional School merupak salah satu sekolah internasional yang ada di Jakarta. Dalam perjalannya, terdapat beberapa kasus yang menyebabkan sekolah internasional tersebut harus ditutup.
B.     SARAN
Lembaga pendidikan merupakan tempat dimana anak memperoleh ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, lembaga pendidikan diharapkan mampu mentransfer segala pengantar-pengantar atau ilmu-ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tindakan-tindakan, termasuk tindakan para pengajar maupun stafnya harus mampu memberikan contoh kepada muridnya. Seperti dalam kasus Jakarta Internasional School, kejadian tersebut harus menjadi pelajaran yang sangat besar.
Bagi pemerintah seharusnya tidak ragu untuk menutup sekolah-sekolah yang tidak mengikuti aturan main dan yang menanamkan nilai, standar dan gaya hidup bertentangan dengan budaya bangsa ini. Para pelaku pelecehan tersebut harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Selain itu, memberikan penyembuhan bagi para siswa korban pelecehan tersebut dirasa perlu demi mengembalikan kejiwaan para korban. Orang tua juga harus memperhatikan tentang status sekolah tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.





DAFTAR PUSTAKA



http://analisis-kasus-JIS _ ProblematikaHukum.html



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes