SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
GURU PAUD
LULUSAN PAKET C MAMPU MENDIDIK MURIDNYA DENGAN BAIK?
Studi Kasus PAUD
Tunas Taqwa 2 Banjarsari Kecamatan Ajibarang
Kabupaten Banyumas
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah
Sosiologi Terapan
Dosen Pengampu : Fulia Aji Gustam,
S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
Ika Nofita Nurhayati
3401413089
JURUSAN SOSIOLOGI
DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sosiologi
merupakan salah satu ilmu yang mempelajari atau mengkaji tentang masyarakat dan
segala aspek yang ada di dalamnya. Dalam perkembangannya, ilmu sosiologi
memiliki ilmu bagian yaitu sosiologi terapan. Sosiologi terapan muncul untuk tujuan
memecahkan masalah-masalah yang tumbuh dimasyarakat. Karena semakin kompleksnya
masalah-masalah dalam kehidupan manusia, maka sosiologi terapan pun hadir
dengan beberapa spesialisasi-spesialisasi. Beberapa spesialisasi sosiologi
terapan antara lain sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, sosiologi
politik, sosiologi pembangunan, sosiologi agama, dan lain-lain.
Sosiologi pendidikan sebagai salah satu bagian
dari sosiologi terapan juga mengalami permasalahan yang berhubungan kepuasan
masyarakat terhadap pendidikan maupun system pendidikan yang ada. Sebagian
besar penduduk Indonesia, khususnya di Jawa, telah memiliki pemikiran bahwa
pendidikan merupakan salah satu hal yang penting. Oleh karena itu, masyarakat
biasanya akan mempertimbangkan kualitas dalam memilih tempat menempuh
pendidikan.
Dewasa
ini makin banyak sekolah didirikan mulai dari tingkat yang paling bawah hingga
ke tingkat pendidikan tinggi. Salah satu pendidikan yang kini mulai populer
adalah pada pendidikan anak usia dini. Banyak sekolah-sekolah PAUD yang
didirikan bahkan hingga ke desa-desa. Dari situlah kemudian muncul beberapa
masalah terutama pada tenaga pendidik. Tidak jarang dari para pendidik di PAUD
bukan merupakan alumni jurusan pendidikan guru PAUD, biasanya mereka berasal
dari jurusan di luar PAUD, lulusan SMA, dan bahkan ada pula yang lulus kejar
Paket C. Keterbatasan sarjana PGPAUD juga nampaknya sebagai salah satu faktor
penyebab hal tersebut.
Keberadaan
para tenaga pendidik yang kebanyakan bukan lulusan PGPAUD tersebut kerap kali
membuat orang tua merasa ragu akan kepandaiannya dalam mendidik anak-anak usia
dini dengan emosi yang belum stabil. Orang tua biasanya akan khawatir para
pendidik tersebut tidak mampu mendidik buah hati mereka dengan baik. Berbeda
dengan para pendidik yang dari lulusan PGPAUD yang memang telah dibekali dengan
macam-macam pembelajaran untuk anak usia dini.
Oleh
karena itu dalam laporan observasi ini akan diuraikan mengenai kemampuan tenaga
pendidik PAUD lulusan Paket C dalam mendidik murid-muridnya kususnya di PAUD
Tunas Taqwa 2 Desa Banjarsari, Kecamatan Aibarang, Kabupaten Banyumas. Akan
tetapi karya tulis ini tidak bermaksud untuk memandang sebelah mata kemampuan
lulusan Paket C dan membeda-bedakan latar belakang pendidikan.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses belajar mengajar di
PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari?
2.
Bagimana kemampuan tenaga pendidik dalam
mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas
Taqwa 2 Banjarsari?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan observasi
ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui proses belajar mengajar
di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari.
2.
Untuk mengetahui kemampuan tenaga pendidik
dalam mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas
Taqwa 2 Banjarsari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses
Belajar Mengajar di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari
Kegiatan belajar mengajar di PAUD
tunas Taqwa 2 Banjarsari dimulai pada jam 7.15 menit. Kegiatan pertama biasanya
dilakukan di luar ruangan kelas. Kegiatan pertama ini disebut dengan kegiatan
penyambutan. Alokasi waktu untguk kegiatan penyambutan adalah 15 menit. Ketika
kegiatan ini dilakukan guru sambil memutar musik yang berupa lagu anak-anak,
lagu rohani, atau lagu-lagu nasional. Kegiatan penyambutan tersebut terdiri
dari melepas sepatu, berbaris, dan salaman. Akan tetapi setiap hari selasa
kegiatan penyambutan ditambah dengan olahraga dan alokasi waktunya pun biasanya
akan bertambah.kegiatan penyambutan tersebut dilakukan dengan tujuan
mengakrabkan antar peserta didik dan melatih peserta didik untuk tertib.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan
awal. Kegiatan ini diawali dengan mengaji dan menggambar bebas. Setelah anak
masuk kelas kemudian mereka bergilir satu persatu untuk mengaji. Awalnya anak
akan diajari baca tulis al quran. Mereka mengaji mulai dari Iqro’ 1. Sistem
pergantiannya adalah ketika peserta didik mampu memahami nama huruf dan cara
membacanya. Ketika peserta didik tidak mau mengaji biasnya guru akan membujuk
hingga peserta didik mau mengaji. Sebenarnya target guru adalah minimal satu
hari satu halaman. Akan tetapi peseta didik yang masih anak-anak dan bersifat moody tersebut biasanya akan menjadi
tantangan tersendiri bagi guru. Anak biasnya akan menyudahi ketika baru
setengah halaman. Namun hal tersebut tak membuat guru marah dan memaksa peserta
didik. Setelah mengaji guru akan memberikan satu lembar kertas kosong dan
memerintahkan untuk peserta didik menggambar bebas sambil menunggu teman lain
yang mengaji. Kemudian anak mengambil keranjang mereka masing-masing yang
berisi peralatan belajar seperti crayon, pensil, buku gambar, lem, gunting, dan
lain-lain. Di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari memang peralatan belajar peserta
didik telah dijadikan satu anak satu keranjang dan diberi nama. Hal tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi kebiasaan anak yang suka berebut apabila peralatan
tersebut harus dibagi setiap kali akan dipakai. Setelah peserta didik selesai menggambar
kemudian dikumpulkan kepada guru dan setelah itu guru menanyakakan apa yang
peserta didik gambar. Kegiatan ini biasanya juga digunakan oleh guru untuk
mengabsen. Kemudian guru mengabsen dengan memanggil nama peserta didik satu
persatu.
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan
dengan membaca doa-doa pendek. Doa yang setiap hari wajib dibaca adalah
syahadat, surat al fatihah, doa belajar, doa untuk kedua orang tua, dan doa selamat
dunia dan akhirat. Adapula doa yang bergilir setiap tiga minggu seperti doa
wudhu, doa naik kendaraan, doa tidur, dan doa-doa pendek lainnya. Setelah
membaca doa-doa pendek, kemudian membaca suratan pendek mulai dari Al Fatihah,
An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Zalzalah, dan suratan pendek lainnya. Biasanya
suratan pendek tersebut juga berganti-ganti setiap tiga minggu. Setelah selesai
membaca suratan pendek kemudian membaca asmaul husna dan dilanjutkan dengan
ikrar PAUD. Biasanya dalam membaca doa maupun suratan pendek tersebut guru akan
menawarkan kepada peserta didik untuk membaca sendiri di depan. Hal ini
bertujuan untuk melatih keberanian peserta didik. Dalam kegiatan ini biasanya
kan diselingi dengan lagu-lagu sebagai penyemangat peserta didik dalam belajar.
Lagu-lagu tidak selalu berubah atau berganti. Biasanya guru mendapatkan
lagu-lagu baru ketika mengikuti diklat maupun pertemuan-pertemuan yang lain.
Kegiatan ini diakhiri pada pukul 09.00 dan kemudian istirahat. Sebelum
istirahat membaca doa makan dan doa masuk kamar mandi. Memang pada dasarnya
PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari merupakan PAUD yang berbasis pada pendidikan
agama islam.
Pada pukul 09.30 peserta didik
melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan masuk pada kegiatan inti yaitu
materi. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tema yang telah dirancang pada
program semester (promet) dan dilanjutkan pada program mingguan. Tema berganti
setiap tiga minggu sekali. Selain dijelaskan mengenai materi atau tema yang
sedanmg diajarkan, biasnya peserta didik akan diajak untuk keluar kelas melihat
langsung materi yang sedang dipelajari, misalnya tumbuhan, kebersihan, dan
lain-lain. Selain dengan penjelasan dan terjun lapangan biasanya guru akan
menggunakan majalah sebagai pembantu dalam proses belajar mengajar.
Pada pukul 10.15 kegiatan belajar
mengajar diakhiri. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan beres-beres dan doa
penutup yaitu surat Al Asr. Kemudian pada pukul 10.30 peserta didik berbaris
dan bersalaman satu persatu sambil keluar dari kelas.
Tenaga pendidik meskipun hanya lulus
paket C akan tetapi sering mengikuti pelatihan pelatihan. Beberapa
pelatihan-pelatihan tersebut antara lain magang di PAUD Sinar Mentari Dukuh
Waluh Purwokerto, Pelatihan Kurikulum di UPK Ajibarang, Pelatihan Menari di Dinas
Pendidikan Banyumas, pelatihan pendidik PAUD di PKBM Banjarsari, dan beberapa
pelatihan-pelatihan yang lain.
2.2 Kemampuan
tenaga pendidik dalam mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari
Tenaga pendidik merupakan ujung tombak dari keberhasilan peserta didik.
Selain itu tenaga pendidik juga merupakan salah satu faktor untuk memajukan
sekolah. Oleh karena itu, kemampuan atau skill tenaga pendidik harus sangat
diperhitungkan. Tidak hanya tenaga pendidik yang ada di tingkat lanjutan, akan tetapi untuk saat
ini tenaga pendidik yang berkompeten sangat
dibutuhkan dalam mendidik anak-anak usia dini yang sekarang menjadi
sebuah sekolah bernama pendidikan anak usia dini. Mengingat usia-usia mereka
adalah usia emas yang harus dibekali dan dididik dengan benar.
Kemampuan dari seorang pendidik, khususnya pendidik di PAUD dapat dilihat
dari para lulusan PAUD yang kemudian melanjutkan ke taman kanak-kanak (TK).
Anak-anak yang sebelum masuk TK telah menempuh PAUD biasanya akan ada perbedaan
dengan mereka yang sebelumnya sekolah di PAUD. Akan tetapi hal tersebut sangat
tergantung dari tenaga pendidik di PAUD yang bersangkutan. Lantas bagaimana
dengan tenaga pendidik PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari yang tenaga pendidiknya
merupakan lulusan Paket C?
Ibu Desi Tresnawati, adalah salah satu orang tua yang telah menyekolahkan
anakanya di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Kini anaknya, Lintang Ramadhani
telah masuk kelas 1 Sekolah Dasar. Beliau mengatakan bahwa meskipun tenaga
pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari merupakan lulusan Paket C, akan
tetapi menurut beliau mereka mampu mendidik anaknya dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat ketika masuk TK Lintang bertemu dengan teman-teman dari berbeda
tempat dan latar belakang. Ketika dibandingkan dengan teman-teman yang tidak
menempuh PAUD terlebih dahulu, akan sangat banyak perbedaan. Dengan mudah
Lintang mengikuti setiap pembelajaran di TK, berani untuk maju ke depan, berani
di sekolah tidak ditunggu, mengerti hampir semua lagu-lagu yang dinyanyikan,
mengerti gambar-gambar, mulai bisa menghitung, sudah mengenal huruf, dan
lain-lain. Akan tetapi untuk mereka yang tidak menempuh PAUD banyak yang di
kelas hanya duduk dan diam, mereka tidak berani untuk menampilkan kemampuannya,
tidak mengetahui huruf-huruf, apalagi berhitung. Sehingga menurut Ibu Desi para
pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari mampu mendidik anak-anak diidknya
dengan benar baik secara akademik maupun non akademik meskipun ada salah satu
pendidik yang dalam menyanyi terkadang kurang tepat nadanya sehingga terdengar
lucu.
Narasumber lain juga memberikan kesimpulan bahwa pendidik di PAUD Tunas
Taqwa 2 Banjarsari mampu mendidik anak didiknya. Meskipun dalam kegitan
akademik ada sedikit perbedaan dengan PAUD yang dididik oleh tenaga pendidik
lulusan PGPAUD, namun dalam hal mental mereka sangat mampu. Ketika ada anak
yang menangis, dengan perlahan mereka akan membujuk mereka dengan sangat sabar
dan sudah sangat bisa dipastikan anak tersebut akan nurut. Selain itu, ketika
ada anak yang tidak mau sekolah, biasanya mereka akan menjemput dan membujuk
dengan sangat ikhlas. mereka tidak pernah memarahi atau sekadar membentak
anak-anak. Mereka akan bebricara dengan sangat halus. Ketika ada salah satu
anak yang tidak mau bergabung untuk belajar, misalnya berdoa, menggambar,
menyanyi, dan kegiatan lainnya, biasnya akan didudukan di pangkuan mereka. Hal
tersebut merupakan salah satu tindakan yang sangat memperhatikan muridnya. Dan
dapat dikatakan bahwa kemampuan mereka dalam membujuk dan membentuk karakter
peserta didik bagus.
Dalam hal hubungan dengan orang tua murid, tenaga pendidik sangat dekat dan
ramah. Setiap sebulan sekali diadakan rapat rutin yang membahas tentang
keberlangsungan proses belajar mengajar di PAUD. Selain itu, tenaga pendidik
biasanya akan selalu menyampaikan apa yang dilakukan oleh peserta didik di PAUD
kepada orang tuanya. Seperti contoh peserta didik hari ini tidak mau mengaji,
peserta didik mewarnai dengan sangat rapi dan sebagainya. Hal tersebut juga
sebagai salah satu kategori bahwa tenaga pendidik memiliki kemampuan yang baik
untuk memahami peserta didik serta memiliki hubungan baik dengan orang tua
peserta didik.
Tak ada gading yang tak retak. Begitupun dengan keahlian para pendidik di
PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Meskipun telah dijelaskan kemampuannya dan
kepribadian mereka yang sangat mampu membimbing peserta didik dan melakukan
hubungan baik dengan orang tua murid, namun tetap memiliki beberapa kekurangan
khususnya ketika berhubungan dengan hal akademik. Tanpa berusaha membedakan
latar belakang pendidikan, akan tetapi mereka memiliki beberapa kelemahan.
Contohnya untuk salah satu tenaga pendidik memiliki kelemahan dalam bernyanyi.
Ia selalu bernyanyi tidak tepat di nada standarnya. Dan hampir semua lagu yang
ia nyanyikan selalu tidak tepat. Bahkan ketika masih memiliki partner yang
bernama Ibu Aniyah, pasti Ibu Aniyah akan mengulang lagu-lagu yang Beliau
nyanyikan dengan nada yang tepat. Selain itu, para tenaga pendidik biasanya
salah dalam pengucapan kata-kata berbahasa inggris. Serta tenaga pendidik
kurang mampu menguasai teknologi atau IT dalam proses pembelajaran maupun dalam
kegiatan dan hal-hal lainnya.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Proses belajar mengajar di PAUD Tunas Taqwa dimulai
pukul 07.15 dan diakhiri pukul 10.15. Kegiatan terdiri dari penyambutan,
kegiatan awal, istirahat, kegiatan inti, dan penutup. Setiap kegiatan tersebut
memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Mengajar anak usia dini memiliki
beberapa kendala yaitu kendala yang berhubungan dengan orang tua murid dan
kendala yang berhubungan dengan peserta didik. Tenaga pendidik sering mengikuti
pelatihan baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
Meskipun tenaga pendidik hanya lulus paket C, akan
tetapi kemampuannya dalam mendidik peserta didik dianggap mampu dan sangat
menguasai. Hal tersebut dilihat dari lulusan PAUD Tunas Taqwa dan anak-anak
yang sekarang masih belajar di PAUD Tunas Taqwa. Akan tetapi masih terdapat
sedikit kelemahan dalam hal akademik misalnya menyanyi, penggunaan IT, dan
berbahasa inggris.
3.2 Saran
Dari kenyataan
yang ada dilapangan seperti yang telah dijelaskan di atas, penulis memiliki
beberapa saran yang dirasa cukup membantu dalam keberlangsungan dan kemajuan
PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Beberapa saran tersebut yaitu pemberian penataran
dan pelatihan kepada tenaga pendidik, misalnya dalam hal berbahasa inggris dan
penerapan teknologi dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik melakukan
eksperimen untuk mengajarkan hal-hal baru maupun mengajar dengan cara yang baru
agar tidak terkesan monoton dan membosankan.
Lampiran Dokumentasi
Bentuk
pembelajaran sesuai tema yaitu olahraga air (berenang) contoh buku rapor
Pembelajaran
sesuai tema yaitu bertani mengaji
Lampiran Dokumentasi
Bersama Ibu Desi dan Lintang bersama Ibu Rasinah dan Danar
Bersama
Ibu Lusiati dan Rafaputri Ibu
Kusyati dan Gibran
0 komentar:
Posting Komentar