Chrome Pointer
S E L A M A T _ D A T A N G

Minggu, 11 Januari 2015

SOSIOLOGI PENDIDIKAN GURU PAUD LULUSAN PAKET C MAMPU MENDIDIK MURIDNYA DENGAN BAIK?



SOSIOLOGI PENDIDIKAN
GURU PAUD LULUSAN PAKET C MAMPU MENDIDIK MURIDNYA DENGAN BAIK?
Studi Kasus PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari Kecamatan Ajibarang
 Kabupaten Banyumas
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Sosiologi Terapan
Dosen Pengampu        : Fulia Aji Gustam, S.Pd., M.Pd.







Disusun oleh   :
Ika Nofita Nurhayati
3401413089



JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sosiologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari atau mengkaji tentang masyarakat dan segala aspek yang ada di dalamnya. Dalam perkembangannya, ilmu sosiologi memiliki ilmu bagian yaitu sosiologi terapan. Sosiologi terapan muncul untuk tujuan memecahkan masalah-masalah yang tumbuh dimasyarakat. Karena semakin kompleksnya masalah-masalah dalam kehidupan manusia, maka sosiologi terapan pun hadir dengan beberapa spesialisasi-spesialisasi. Beberapa spesialisasi sosiologi terapan antara lain sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, sosiologi pembangunan, sosiologi agama, dan lain-lain.
 Sosiologi pendidikan sebagai salah satu bagian dari sosiologi terapan juga mengalami permasalahan yang berhubungan kepuasan masyarakat terhadap pendidikan maupun system pendidikan yang ada. Sebagian besar penduduk Indonesia, khususnya di Jawa, telah memiliki pemikiran bahwa pendidikan merupakan salah satu hal yang penting. Oleh karena itu, masyarakat biasanya akan mempertimbangkan kualitas dalam memilih tempat menempuh pendidikan.
Dewasa ini makin banyak sekolah didirikan mulai dari tingkat yang paling bawah hingga ke tingkat pendidikan tinggi. Salah satu pendidikan yang kini mulai populer adalah pada pendidikan anak usia dini. Banyak sekolah-sekolah PAUD yang didirikan bahkan hingga ke desa-desa. Dari situlah kemudian muncul beberapa masalah terutama pada tenaga pendidik. Tidak jarang dari para pendidik di PAUD bukan merupakan alumni jurusan pendidikan guru PAUD, biasanya mereka berasal dari jurusan di luar PAUD, lulusan SMA, dan bahkan ada pula yang lulus kejar Paket C. Keterbatasan sarjana PGPAUD juga nampaknya sebagai salah satu faktor penyebab hal tersebut. 
Keberadaan para tenaga pendidik yang kebanyakan bukan lulusan PGPAUD tersebut kerap kali membuat orang tua merasa ragu akan kepandaiannya dalam mendidik anak-anak usia dini dengan emosi yang belum stabil. Orang tua biasanya akan khawatir para pendidik tersebut tidak mampu mendidik buah hati mereka dengan baik. Berbeda dengan para pendidik yang dari lulusan PGPAUD yang memang telah dibekali dengan macam-macam pembelajaran untuk anak usia dini.
Oleh karena itu dalam laporan observasi ini akan diuraikan mengenai kemampuan tenaga pendidik PAUD lulusan Paket C dalam mendidik murid-muridnya kususnya di PAUD Tunas Taqwa 2 Desa Banjarsari, Kecamatan Aibarang, Kabupaten Banyumas. Akan tetapi karya tulis ini tidak bermaksud untuk memandang sebelah mata kemampuan lulusan Paket C dan membeda-bedakan latar belakang pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah
        Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses belajar mengajar di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari?
2.      Bagimana kemampuan tenaga pendidik dalam mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas  Taqwa 2 Banjarsari?

1.3  Tujuan
        Tujuan dari penulisan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui proses belajar mengajar di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari.
2.      Untuk mengetahui kemampuan tenaga pendidik dalam mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas  Taqwa 2 Banjarsari.











BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Proses Belajar Mengajar di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari
Kegiatan belajar mengajar di PAUD tunas Taqwa 2 Banjarsari dimulai pada jam 7.15 menit. Kegiatan pertama biasanya dilakukan di luar ruangan kelas. Kegiatan pertama ini disebut dengan kegiatan penyambutan. Alokasi waktu untguk kegiatan penyambutan adalah 15 menit. Ketika kegiatan ini dilakukan guru sambil memutar musik yang berupa lagu anak-anak, lagu rohani, atau lagu-lagu nasional. Kegiatan penyambutan tersebut terdiri dari melepas sepatu, berbaris, dan salaman. Akan tetapi setiap hari selasa kegiatan penyambutan ditambah dengan olahraga dan alokasi waktunya pun biasanya akan bertambah.kegiatan penyambutan tersebut dilakukan dengan tujuan mengakrabkan antar peserta didik dan melatih peserta didik untuk tertib.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan awal. Kegiatan ini diawali dengan mengaji dan menggambar bebas. Setelah anak masuk kelas kemudian mereka bergilir satu persatu untuk mengaji. Awalnya anak akan diajari baca tulis al quran. Mereka mengaji mulai dari Iqro’ 1. Sistem pergantiannya adalah ketika peserta didik mampu memahami nama huruf dan cara membacanya. Ketika peserta didik tidak mau mengaji biasnya guru akan membujuk hingga peserta didik mau mengaji. Sebenarnya target guru adalah minimal satu hari satu halaman. Akan tetapi peseta didik yang masih anak-anak dan bersifat moody tersebut biasanya akan menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Anak biasnya akan menyudahi ketika baru setengah halaman. Namun hal tersebut tak membuat guru marah dan memaksa peserta didik. Setelah mengaji guru akan memberikan satu lembar kertas kosong dan memerintahkan untuk peserta didik menggambar bebas sambil menunggu teman lain yang mengaji. Kemudian anak mengambil keranjang mereka masing-masing yang berisi peralatan belajar seperti crayon, pensil, buku gambar, lem, gunting, dan lain-lain. Di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari memang peralatan belajar peserta didik telah dijadikan satu anak satu keranjang dan diberi nama. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kebiasaan anak yang suka berebut apabila peralatan tersebut harus dibagi setiap kali akan dipakai. Setelah peserta didik selesai menggambar kemudian dikumpulkan kepada guru dan setelah itu guru menanyakakan apa yang peserta didik gambar. Kegiatan ini biasanya juga digunakan oleh guru untuk mengabsen. Kemudian guru mengabsen dengan memanggil nama peserta didik satu persatu.
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membaca doa-doa pendek. Doa yang setiap hari wajib dibaca adalah syahadat, surat al fatihah, doa belajar, doa untuk kedua orang tua, dan doa selamat dunia dan akhirat. Adapula doa yang bergilir setiap tiga minggu seperti doa wudhu, doa naik kendaraan, doa tidur, dan doa-doa pendek lainnya. Setelah membaca doa-doa pendek, kemudian membaca suratan pendek mulai dari Al Fatihah, An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Zalzalah, dan suratan pendek lainnya. Biasanya suratan pendek tersebut juga berganti-ganti setiap tiga minggu. Setelah selesai membaca suratan pendek kemudian membaca asmaul husna dan dilanjutkan dengan ikrar PAUD. Biasanya dalam membaca doa maupun suratan pendek tersebut guru akan menawarkan kepada peserta didik untuk membaca sendiri di depan. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian peserta didik. Dalam kegiatan ini biasanya kan diselingi dengan lagu-lagu sebagai penyemangat peserta didik dalam belajar. Lagu-lagu tidak selalu berubah atau berganti. Biasanya guru mendapatkan lagu-lagu baru ketika mengikuti diklat maupun pertemuan-pertemuan yang lain. Kegiatan ini diakhiri pada pukul 09.00 dan kemudian istirahat. Sebelum istirahat membaca doa makan dan doa masuk kamar mandi. Memang pada dasarnya PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari merupakan PAUD yang berbasis pada pendidikan agama islam.
Pada pukul 09.30 peserta didik melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan masuk pada kegiatan inti yaitu materi. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tema yang telah dirancang pada program semester (promet) dan dilanjutkan pada program mingguan. Tema berganti setiap tiga minggu sekali. Selain dijelaskan mengenai materi atau tema yang sedanmg diajarkan, biasnya peserta didik akan diajak untuk keluar kelas melihat langsung materi yang sedang dipelajari, misalnya tumbuhan, kebersihan, dan lain-lain. Selain dengan penjelasan dan terjun lapangan biasanya guru akan menggunakan majalah sebagai pembantu dalam proses belajar mengajar.
Pada pukul 10.15 kegiatan belajar mengajar diakhiri. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan beres-beres dan doa penutup yaitu surat Al Asr. Kemudian pada pukul 10.30 peserta didik berbaris dan bersalaman satu persatu sambil keluar dari kelas.
Tenaga pendidik meskipun hanya lulus paket C akan tetapi sering mengikuti pelatihan pelatihan. Beberapa pelatihan-pelatihan tersebut antara lain magang di PAUD Sinar Mentari Dukuh Waluh Purwokerto, Pelatihan Kurikulum di UPK Ajibarang, Pelatihan Menari di Dinas Pendidikan Banyumas, pelatihan pendidik PAUD di PKBM Banjarsari, dan beberapa pelatihan-pelatihan yang lain.

2.2  Kemampuan tenaga pendidik dalam mendidik murid-muridnya di PAUD Tunas  Taqwa 2 Banjarsari
Tenaga pendidik merupakan ujung tombak dari keberhasilan peserta didik. Selain itu tenaga pendidik juga merupakan salah satu faktor untuk memajukan sekolah. Oleh karena itu, kemampuan atau skill tenaga pendidik harus sangat diperhitungkan. Tidak hanya tenaga pendidik yang ada  di tingkat lanjutan, akan tetapi untuk saat ini tenaga pendidik yang berkompeten sangat  dibutuhkan dalam mendidik anak-anak usia dini yang sekarang menjadi sebuah sekolah bernama pendidikan anak usia dini. Mengingat usia-usia mereka adalah usia emas yang harus dibekali dan dididik dengan benar.
Kemampuan dari seorang pendidik, khususnya pendidik di PAUD dapat dilihat dari para lulusan PAUD yang kemudian melanjutkan ke taman kanak-kanak (TK). Anak-anak yang sebelum masuk TK telah menempuh PAUD biasanya akan ada perbedaan dengan mereka yang sebelumnya sekolah di PAUD. Akan tetapi hal tersebut sangat tergantung dari tenaga pendidik di PAUD yang bersangkutan. Lantas bagaimana dengan tenaga pendidik PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari yang tenaga pendidiknya merupakan lulusan Paket C?
Ibu Desi Tresnawati, adalah salah satu orang tua yang telah menyekolahkan anakanya di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Kini anaknya, Lintang Ramadhani telah masuk kelas 1 Sekolah Dasar. Beliau mengatakan bahwa meskipun tenaga pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari merupakan lulusan Paket C, akan tetapi menurut beliau mereka mampu mendidik anaknya dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat ketika masuk TK Lintang bertemu dengan teman-teman dari berbeda tempat dan latar belakang. Ketika dibandingkan dengan teman-teman yang tidak menempuh PAUD terlebih dahulu, akan sangat banyak perbedaan. Dengan mudah Lintang mengikuti setiap pembelajaran di TK, berani untuk maju ke depan, berani di sekolah tidak ditunggu, mengerti hampir semua lagu-lagu yang dinyanyikan, mengerti gambar-gambar, mulai bisa menghitung, sudah mengenal huruf, dan lain-lain. Akan tetapi untuk mereka yang tidak menempuh PAUD banyak yang di kelas hanya duduk dan diam, mereka tidak berani untuk menampilkan kemampuannya, tidak mengetahui huruf-huruf, apalagi berhitung. Sehingga menurut Ibu Desi para pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari mampu mendidik anak-anak diidknya dengan benar baik secara akademik maupun non akademik meskipun ada salah satu pendidik yang dalam menyanyi terkadang kurang tepat nadanya sehingga terdengar lucu.
Narasumber lain juga memberikan kesimpulan bahwa pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari mampu mendidik anak didiknya. Meskipun dalam kegitan akademik ada sedikit perbedaan dengan PAUD yang dididik oleh tenaga pendidik lulusan PGPAUD, namun dalam hal mental mereka sangat mampu. Ketika ada anak yang menangis, dengan perlahan mereka akan membujuk mereka dengan sangat sabar dan sudah sangat bisa dipastikan anak tersebut akan nurut. Selain itu, ketika ada anak yang tidak mau sekolah, biasanya mereka akan menjemput dan membujuk dengan sangat ikhlas. mereka tidak pernah memarahi atau sekadar membentak anak-anak. Mereka akan bebricara dengan sangat halus. Ketika ada salah satu anak yang tidak mau bergabung untuk belajar, misalnya berdoa, menggambar, menyanyi, dan kegiatan lainnya, biasnya akan didudukan di pangkuan mereka. Hal tersebut merupakan salah satu tindakan yang sangat memperhatikan muridnya. Dan dapat dikatakan bahwa kemampuan mereka dalam membujuk dan membentuk karakter peserta didik bagus.
Dalam hal hubungan dengan orang tua murid, tenaga pendidik sangat dekat dan ramah. Setiap sebulan sekali diadakan rapat rutin yang membahas tentang keberlangsungan proses belajar mengajar di PAUD. Selain itu, tenaga pendidik biasanya akan selalu menyampaikan apa yang dilakukan oleh peserta didik di PAUD kepada orang tuanya. Seperti contoh peserta didik hari ini tidak mau mengaji, peserta didik mewarnai dengan sangat rapi dan sebagainya. Hal tersebut juga sebagai salah satu kategori bahwa tenaga pendidik memiliki kemampuan yang baik untuk memahami peserta didik serta memiliki hubungan baik dengan orang tua peserta didik.
Tak ada gading yang tak retak. Begitupun dengan keahlian para pendidik di PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Meskipun telah dijelaskan kemampuannya dan kepribadian mereka yang sangat mampu membimbing peserta didik dan melakukan hubungan baik dengan orang tua murid, namun tetap memiliki beberapa kekurangan khususnya ketika berhubungan dengan hal akademik. Tanpa berusaha membedakan latar belakang pendidikan, akan tetapi mereka memiliki beberapa kelemahan. Contohnya untuk salah satu tenaga pendidik memiliki kelemahan dalam bernyanyi. Ia selalu bernyanyi tidak tepat di nada standarnya. Dan hampir semua lagu yang ia nyanyikan selalu tidak tepat. Bahkan ketika masih memiliki partner yang bernama Ibu Aniyah, pasti Ibu Aniyah akan mengulang lagu-lagu yang Beliau nyanyikan dengan nada yang tepat. Selain itu, para tenaga pendidik biasanya salah dalam pengucapan kata-kata berbahasa inggris. Serta tenaga pendidik kurang mampu menguasai teknologi atau IT dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan dan hal-hal lainnya.

           


















BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Proses belajar mengajar di PAUD Tunas Taqwa dimulai pukul 07.15 dan diakhiri pukul 10.15. Kegiatan terdiri dari penyambutan, kegiatan awal, istirahat, kegiatan inti, dan penutup. Setiap kegiatan tersebut memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Mengajar anak usia dini memiliki beberapa kendala yaitu kendala yang berhubungan dengan orang tua murid dan kendala yang berhubungan dengan peserta didik. Tenaga pendidik sering mengikuti pelatihan baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
Meskipun tenaga pendidik hanya lulus paket C, akan tetapi kemampuannya dalam mendidik peserta didik dianggap mampu dan sangat menguasai. Hal tersebut dilihat dari lulusan PAUD Tunas Taqwa dan anak-anak yang sekarang masih belajar di PAUD Tunas Taqwa. Akan tetapi masih terdapat sedikit kelemahan dalam hal akademik misalnya menyanyi, penggunaan IT, dan berbahasa inggris.

3.2  Saran
Dari kenyataan yang ada dilapangan seperti yang telah dijelaskan di atas, penulis memiliki beberapa saran yang dirasa cukup membantu dalam keberlangsungan dan kemajuan PAUD Tunas Taqwa 2 Banjarsari. Beberapa saran tersebut yaitu pemberian penataran dan pelatihan kepada tenaga pendidik, misalnya dalam hal berbahasa inggris dan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik melakukan eksperimen untuk mengajarkan hal-hal baru maupun mengajar dengan cara yang baru agar tidak terkesan monoton dan membosankan.






Lampiran Dokumentasi
 








                   
Bentuk pembelajaran sesuai tema yaitu olahraga air (berenang)             contoh buku rapor

 








Pembelajaran sesuai tema yaitu bertani                                   mengaji





Lampiran Dokumentasi

                     Bersama Ibu Desi dan Lintang                          bersama Ibu Rasinah dan Danar
Bersama Ibu Lusiati dan Rafaputri                                         Ibu Kusyati dan Gibran

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes