Chrome Pointer
S E L A M A T _ D A T A N G

Minggu, 11 Januari 2015

SUBJECTIVE WELL-BEING KARYAWAN PERUSAHAAN




Description: logo unnes putih.jpg

SUBJECTIVE WELL-BEING KARYAWAN PERUSAHAAN
Studi Kasus PT. Indofood Tbk Ngaliyan
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Antropologi Terapan
Dosen Pengampu        : Akhriadi Sofyan






disusun oleh    :
Afiat Afianti                                                 3401413085
Ayu Herni Iliyanti                             3401413087
Ika Nofita Nurhayati                         3401413089
Agung Kurniawan                             3401413098
Muhammad Septiyan Khalali            3401413100



JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan  kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan hasil observasi yang berjudul “SUBJECTIVE WELL-BEING KARYAWAN PERUSAHAAN (Studi Kasus PT. Indofood Ngaliyan, Semarang) ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Antropologi Terapan, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Universitas Negeri Semarang.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:
1.      Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2.      Bapak Akhriadi Sofyan selaku dosen pengampu mata kuliah Antropologi Terapan
3.      Karyawan PT. Indofood Semarang
4.      Pemilik warung yang berada di sekitar lokasi PT. Indofood Semarang
5.      Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberi bantuan dan dorongan kepada penulis, baik selama melaksanakan observasi maupun dalam menyelesaikan laporan ini, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itulah, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan tulisan ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
                                                           
                                                                       
Semarang, Desember 2014

                                                                                                                        Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Antropologi terapan merupakan salah satu bidang kajian antropologi yang berhubungan dengan kebutuhan dan masalah masa kini. Antropologi terapan pun terbagi lagi menjadi beberapa bidang. Antropologi terapan juga mengenai perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, yang biasanya perubahan tersebut merupakan perubahan yang terencana.
Dengan semakin berkembangnya dan majunya zaman kini banyak kebiasaan orang yang berubah, termasuk dalam hal pekerjaan. Dengan majunya zaman, dunia industri kini menjadi hal yang sangat menentukan kemajuan suatu negara atau suatu daerah. Negara yang memiliki banyak industri atau sering dikenal dengan negara industri saat ini menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang menguasai dunia. Contohnya adalah negara Jepang, Cina, Korea, dan lain sebagainya.
Adanya pernyataan mengenai negara industri tersebut menjadi negara maju, maka banyak negara-negara yang beralih menjadi negara industri. Karena negara industri mengindikasikan negara tersebut sebagai negara maju. Indonesia, adalah salah satu negara yang sedang beranjak untuk merubah dari negara agraris menjadi negara industri. Banyak terlihat pembangunan-pembangunan industri di daerah-daerah bahkan di desa-desa. Dan yang lebih disayangkan adalah lahan yang awalnya merupakan persawahan atau perkebunan kemudian diubah menjadi perindistrian.
Dengan pembangunan industri di suatu daerah sebenarnya dapat mengindikasikan bahwa daerah tersebut dapat lebih maju. Selain itu dengan adanya pembangunan industri di suatu daerah juga sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan perekrutan masyarakat untuk bekerja di industri tersebut. Akan tetapi pembangunan dan keberadaan industri tersebut biasanya tidak mempedulikan kesejahteraan psikologis maupun kesejahteraan fisik.
Berdasarkan fakta yang telah dijelaskan di atas, maka penulis berinisiatif untuk melakukan observasi mengenai tingkat kesejahteraan dengan adanya industri, khususnya kesejahteraan pada karyawan industri PT. Indofood Ngaliyan Semarang.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis mengambil sebuah rumusan masalah yaitu bagaimana apakah PT Indofood memperhatikan kesejahteraan karyawannya serta bagaimana bentuk atau upaya dalam mewujudkan kesejahteraan karyawan tersebut.
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan observasi ini adalah untuk mengetahui apakah PT Indofood memperhatikan karyawannya serta mengetahui bentuk atau upaya yang ada di PT Indofood dalam mewujudkan kesejahteraan karyawannya.






















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Observasi
Metode yang digunakan dalam melaksanakan observasi di  PT. Indofood Ngaliyan Semarang adalah sebagai berikut:    
a.       Wawancara
Dalam melakukan wawancara ini kami selaku observer telah menyiapkan instrumen observasi berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan wawancara tertulis ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan observer mencatatnya. Dalam wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data yang dilakukan secara bergantian.
Wawancara ini dilakukan kepada beberapa karyawan PT. Indofood Ngaliyan Semarang dan kepada pemilik warung yang berada di sekitar lokasi PT Indofood Semarang.
b.      Dokumetasi
Metode yang kami gunakan selain wawancara adalah metode dokumentasi. Observer menggunakan metode ini untuk pengumpulan data dalam observasi yang berbentuk dokumen-dokumen untuk memperoleh beberapa keterangan atau informasi yang dibutukan. Selain itu juga melakukan dokumentasi dengan foto-foto dalam pelaksanaan observasi.

2.2 Waktu dan Tempat Observasi
a.       Waktu Observasi
Sebelum melakukan observasi, observer melakukan survei lapangan terlebih dahulu pada tanggal 21 November 2015 untuk mengetahui apakah dapat melakukan observasi pada perusahaan tersebut atau tidak. Kemudian observer melakukan observasi secara berulang-ulang dimulai sejak tanggal 23 November 2015.
b.      Tempat Observasi
Tempat atau lokasi observasi adalah di PT Indofood yang berada di Jalan Tambak Aji II no 8 Desa Beringin, Tambak Aji, Ngaliyan, Semarang.



2.3 Hasil Observasi
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia sejahtera berarti aman, sentosa, dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainnya). Berarti dapat diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan merupakan sebuah keadaan atau kondisi dimana seseorang merasakan kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketentraman hidup, kemakmuran, dan terlepas dari segala macam ancaman dan gangguan.
Kesejahteraan karyawan perusahaan tergantung dari perusahaan dimana dia bekerja. Apakah perusahaan mampu mensejahterakan karyawannya atau tidak. Mensejahterakan berarti membuat karyawan merasa sejahtera. Kesejahteraaan karyawan dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh perusahaan biasanya akan bertujuan untuk menguntungkan perusahaan saja, tanpa melihat kesejahteraan karyawan.
Dalam observasi mengenai kesejahteraan PT. Indofood Semarang, kami meneliti mengeai beberapa aspek kebijakan yang ada dalam perusahaan tersebut. Aspek-aspek tersebut antara lain keselamatan karyawan, asuransi, pembagian kerja, jenjang karir, komunikasi yang terjalin, jam kerja, dan lain sebagainya.
Yang pertama adalah kebijakan mengenai keselamatan kerja. Berdasarkan informasi dari narasumber, PT. Indofood Semarang telah memperhatikan karyawannya dalam hal keselamatan kerja. Setiap karyawan memiliki atau diberikan jaminan keselamtan kerja. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan kerja, misalnya terjadi kecelakaan dalam bekerja, maka semua biaya pengobatan akan ditanggung oleh perusahan. Jaminan tersebut berhubungan dengan Jamsostek (Jaminan sosial dan tenaga kerja). Ada pula tunjangan kesehatan berupa BPJS.
Selanjutnya adalah asuransi. Dalam PT. Indofood Semarang dana keselamatan tidak hanya satu. Sebenarnya asuransi juga berhubungan dengan dana jaminan seperti yang teradapat pada poin pertama tersebut. Asuransi yang terdapat dalam perusahaan ini adalah asuransi jiwa. Sehingga ketika terjadi hal yang mengancam keselamatan karyawan, misalnya terjadi kematian maka karyawan akan mendapat dana asuransi.
Dana sakit yang diberikan perusahaan terdapat jenjang. Untuk level 3-10 dalam setahun biasanya akan diberi 22 juta rupiah jika kaeryawan masih single. Sedangkan untuk karyawan yang telah berkeluarga akan mendapatkan 40 juta rupiah. Biaya yang pasti diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang rawat jalan yaitu sebesar 1,7 juta. Dana ini akan pasti keluar sekalipun karyawan tidak sakit. Dana ini sebesar 1,7 juta ini adalah per tahun. Jadi jika karyawan tidak menggunakan dana ini, dalam artian ia tidak sakit, maka karyawan akan mendapatkan dana tambahan sebanyak 1,7 juta per tahun.
Terdapat hal yang menarik dalam PT. Indofood Semarang ini yang bertujuan untuk memajukan atau membuat anak-anak karyawan semangat belajar. Kebijakan tersebut ialah dengan pemberian dana beasiswa, pemberian tas, sepatu, dan lain-lain kepada anak karyawan yang mendapatkan rangking satu. Hal tersebut dilakukan dengan orang tua atau karyawan menunjukkan rapor siswanya. Dengan adanya hal ini, karyawan-karyawan tersebut berlomba-lomba agar anaknya bisa mendapatkan rangking 1. Sehingga kebanyakan dari mereka banyak yang mendaftarkan anak-anaknya di kelas-kelas (les) di luar sekolah.
Pembagian kerja. Pembagian kerja dalam PT. Indomie Indofood sudah baik. Hal tersebut terbukti dengan tidak adanya karyawan yang harus melakukan tugasnya di lebih dari satu bagian. Contohnya bagian produksi tidak akan ikut campur atau disuruh mengurusi bagian pengemasan. Contoh yang lain adalah yang dipekerjakan pada bagian limbah adalah laki-laki, karena pekerjaan tersebut berhubungan dengan mesin-mesin. Dengan hal tersebut maka akan memudahkan karyawan dalam melakukan tugas pekerjaannya. Selain itu, jenjang karir juga terdapat dalam perusahaan ini. Sehingga dari salah satu narasumber yang berhasil kami wawancarai berkata bahwa ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.
Pembagian kerja juga akan terkait dengan jam kerja. Terdapat tiga shift kerja dalam PT. Indofood Semarang. Shift pertama dimulai pada jam 07.00 dan berakhir pada pukul 15.00. Shift kedua dimulai pukul 15.00 dan berakhir pada pukul 23.00. Shift ketiga dimulai pada pukul 23.00 dan berakhir pada pukul 07.00. Setiap shift diberikan waktu istirahat selama satu jam. Dan untuk karyawan bagian produksi, pengemasan, dan lain-lain terkecuali bagian limbah, telah disediakan makan didalam perusahaan. Hal ini nampaknya juga merupakan salah satu kebijakan yang bertujuan mensejahterakan karyawan. Selain itu, berdasarkan informasi dari karyuawan perusahaan tersebut, jam kerja perusahaan sudah ideal. Hal itu terbukti pula dengan adanya beberapa karyawan yang mampu memiliki pekerjaan lain selain sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Mas Purwanto yang bisa memiliki warung angkringan sendiri.
Salah satu hal yang paling penting terhadap sesuatu yang dilakukan secara rutin, misalnya pekerjaan, adalah terkait dengan ijin. Seperti halnya instansi maupun perusahaan-perusahaan yang lain, PT. Indofood juga memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk tidak masuk, akan tetapi harus melampirkan surat. Jika sakit maka harus melampirkan surat keterangan sakit dari dokter.  Jika karyawan tidak masuk akan tetapi tidak melampirkan surat, maka akan diberikan surat peringatan (SP). Jika tidak berangkat bekerja satu kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 1. Jika tidak berangkat dua kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 2. Dan yang terakhir adalah jika tidak berangkat tiga kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 3, yang artinya karyawan tersebut dikeluarkan. Begitu pula yang terjadi jika karyawan melakukan kesalahan. Jika kesalahan yang dilakukannya merupakan kesalahan ringan, maka karyawan hanya akan mendapat teguran dari atasan. Akan tetapi jika kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan berat maka akan mendapatkan SP (surat peringatan) yang bisa berujung pada dikeluarkannya karyawan tersebut.
Libur atau cuti bersama yang ada di PT. Indofood Semarang biasanya akan sama dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Ketika hari raya idul fitri, hari libur disesuaikan berdasarkan kebijakan dari SPSI (Sarekat Pekerja Seluruh Indonesia) dan perusahaan tidak akan keberatan dengan hari libur tersebut. Melalui SPSI pula, para karyawan akan menyampaikan keluhan-keluhannya dalam melakukan pekerjaan.
Terdapat beberapa macam dana tunjangan yang diperoleh karyawan PT. Indofood Semarang. Salah satu bonus adalah pada hari raya idul fitri karyawan akan mendapatkan bonus berupa tunjangan hari raya (THR). Selain itu, para karyawan juga mendapat bonus, khususnya bagi mereka yang telah berkeluarga. Bagi karyawan yang telah berkeluarga akan mendapat tunjangan istri dan tunjangan anak, untuk dua anak. Sedangkan bagi karyawan yang masih single maka akan dapat bonus sesuai dengan hasil penilaian kerja. Adapula keistimewaan bagi para karyawan yaitu ketika membeli produk indofood di koperasi perusahaan dengan menunjukkan kartu karyawan akan mendapat potongan harga.
Perusahaan juga mengembangkan jiwa sosial kepada karyawannya. Hal tersebut terbukti dengan pengadaan dana sosial untuk pembangunan misalnya masjid, panti asuhan, dan sebagainya. Karyawan memberikan dana seikhlasnya dan kemudian dikoordinir oleh panitia. Pembangunan terakhir pada tahun 2014 adalah pembanguan kamar mandi dan beberapa kamar tidur di panti asuhan di Boja, Kendal.
Selain kebijakan-kebijakan di atas, perusahaan juga memberikan satu kegiatan yang bertujuan untuk mempererat hubungan sesama karyawan dan atasan. Kegiatan tersebut berupa kegiatan outbond. Outbond tersebut diadakan setiap setaahun sekali. Nama dari kegiatan ini adalah Noodle Cup.
Berdasarkan penuturan dari narasumber yang kami wawancari, mereka memberikan pernyataan bahwa PT Indofood adalah salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal tersebut mereka bandingkan dengan karyawan-karyawan dari perusahaan lain yang belum tentu bisa mendapatkan kebijakan-kebijakan seperti yang telah dijelaskan di atas.






















BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesejahteraan merupakan sebuah kondisi dimana seseorang merasakan nyaman, aman, tentram, serta jauh dari rasa terancam baik secara fisik maupun secara psikologis. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, PT. Indofood Semarang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Begitu pula karyawannya merasa bahwa mereka tidak terbebani dan mengeluh dengan segala kebijakan perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang membuktikan bahwa perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawan adalah meliputi beberapa aspek, yaitu keselamatan kerja, asuransi jiwa, dana tunjangan, pembagian kerja, jam kerja, dan beberapa pelatihan dan pengembangan baik secara fisik maupun secara psikologis karyawan.
3.2 Saran
1.    Saran bagi perusahaan
Tercapainya kinerja maksimal perusahaan merupakan visi terbesar perusahaan yang memerlukan timbal balik antara perusaan dan karyawan. Perusahaan Indofood merupakan perusaan yang memiliki sistem yang mampu membuat karyawan sejahtera. Penulis memberikan saran kepada perusahaan untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kebijakan, sehingga kebijakan perusahaan lebih sesuai dengan kebutuhan karyawan.
2.    Saran bagi karyawan
Kayawan yang berpartisipasi aktif adalah karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan. keaktifan karyawan dalam perusahaan memberikan perasaan puas dan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. penulis memberikan saran kepada karyawan untuk lebih meningkatkan produktivitas demi tercapainya tujuan perusahaan, sehingga perusahaan lebih mampu lagi dalam memenuhi kesejahteraan karyawan.
3.    Saran untuk observer berikutnya
Observasi ini memiliki banyak kekurangan, kekurangan dalam pelaksanaan membuat data yang diperoleh kurang lengkap. Tidak adanya survey ilmiah merupakan sisi lain kekurangan laporan ini. Diharapkan untuk observasi berikutnya, observer lebih memperbanyak waktu pelaksanaan dan memperbanyak metode pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan valid.
Daftar Pustaka
Anwar,Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Karya Abditama
       




























Lampiran Dokumentasi





2014-12-09 15.05.54.jpg,2014-12-09 16.12.46.jpg
2014-12-09 15.09.19.jpg,2014-12-09 16.19.09.jpg


Pos kamling desa beringin yang berada di sekitar perusahaan                       kos dan kontrakan karyawan perusahaan


Wawancara bersama Mas Purwanto, salah satu karyawan PT. Indofood               Warung yang berada di sekitar perusahaan










IMG_20150108_183621.jpg
IMG_20150108_183625.jpg


IMG_20150108_183614.jpg


IMG_20150108_183609.jpg

wawancara dengan pemilik waruing yang berada di sekitar perusahaan
wawancara bersama karyawan perusahaan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes