SUBJECTIVE
WELL-BEING KARYAWAN PERUSAHAAN
Studi Kasus PT. Indofood
Tbk Ngaliyan
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah
Antropologi Terapan
Dosen Pengampu : Akhriadi Sofyan
disusun oleh :
Afiat
Afianti 3401413085
Ayu
Herni Iliyanti 3401413087
Ika
Nofita Nurhayati 3401413089
Agung
Kurniawan 3401413098
Muhammad
Septiyan Khalali 3401413100
JURUSAN SOSIOLOGI
DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan serta kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan
hasil observasi yang berjudul “SUBJECTIVE WELL-BEING KARYAWAN PERUSAHAAN (Studi
Kasus PT. Indofood Ngaliyan, Semarang) ini disusun untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah Antropologi Terapan, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Universitas Negeri Semarang.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada materi.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan demi penyempurnaan
laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2. Bapak Akhriadi Sofyan selaku dosen pengampu mata
kuliah Antropologi Terapan
3. Karyawan PT. Indofood Semarang
4. Pemilik warung yang berada di sekitar lokasi PT.
Indofood Semarang
5. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada
keluarga tercinta yang telah memberi bantuan dan dorongan kepada penulis, baik
selama melaksanakan observasi maupun dalam menyelesaikan laporan ini, serta semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Untuk itulah, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan tulisan ini. Terlepas dari
kekurangan-kekurangan, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Semarang, Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropologi
terapan merupakan salah satu bidang kajian antropologi yang berhubungan dengan
kebutuhan dan masalah masa kini. Antropologi terapan pun terbagi lagi menjadi
beberapa bidang. Antropologi terapan juga mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat, yang biasanya perubahan tersebut merupakan
perubahan yang terencana.
Dengan
semakin berkembangnya dan majunya zaman kini banyak kebiasaan orang yang
berubah, termasuk dalam hal pekerjaan. Dengan majunya zaman, dunia industri
kini menjadi hal yang sangat menentukan kemajuan suatu negara atau suatu
daerah. Negara yang memiliki banyak industri atau sering dikenal dengan negara
industri saat ini menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang menguasai
dunia. Contohnya adalah negara Jepang, Cina, Korea, dan lain sebagainya.
Adanya
pernyataan mengenai negara industri tersebut menjadi negara maju, maka banyak
negara-negara yang beralih menjadi negara industri. Karena negara industri
mengindikasikan negara tersebut sebagai negara maju. Indonesia, adalah salah
satu negara yang sedang beranjak untuk merubah dari negara agraris menjadi
negara industri. Banyak terlihat pembangunan-pembangunan industri di
daerah-daerah bahkan di desa-desa. Dan yang lebih disayangkan adalah lahan yang
awalnya merupakan persawahan atau perkebunan kemudian diubah menjadi
perindistrian.
Dengan
pembangunan industri di suatu daerah sebenarnya dapat mengindikasikan bahwa
daerah tersebut dapat lebih maju. Selain itu dengan adanya pembangunan industri
di suatu daerah juga sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang ada di wilayah tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan perekrutan
masyarakat untuk bekerja di industri tersebut. Akan tetapi pembangunan dan
keberadaan industri tersebut biasanya tidak mempedulikan kesejahteraan
psikologis maupun kesejahteraan fisik.
Berdasarkan
fakta yang telah dijelaskan di atas, maka penulis berinisiatif untuk melakukan
observasi mengenai tingkat kesejahteraan dengan adanya industri, khususnya
kesejahteraan pada karyawan industri PT. Indofood Ngaliyan Semarang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis mengambil sebuah
rumusan masalah yaitu bagaimana apakah PT Indofood memperhatikan kesejahteraan
karyawannya serta bagaimana bentuk atau upaya dalam mewujudkan kesejahteraan
karyawan tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penulisan laporan observasi ini adalah untuk mengetahui apakah PT Indofood
memperhatikan karyawannya serta mengetahui bentuk atau upaya yang ada di PT
Indofood dalam mewujudkan kesejahteraan karyawannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Metode
Observasi
Metode
yang digunakan dalam melaksanakan observasi di
PT. Indofood Ngaliyan Semarang adalah sebagai berikut:
a.
Wawancara
Dalam melakukan wawancara ini kami
selaku observer telah menyiapkan instrumen observasi berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dengan wawancara tertulis ini setiap responden
diberi pertanyaan yang sama, dan observer mencatatnya. Dalam wawancara
terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara
sebagai pengumpul data yang dilakukan secara bergantian.
Wawancara
ini dilakukan kepada beberapa karyawan PT. Indofood Ngaliyan Semarang dan kepada
pemilik warung yang berada di sekitar lokasi PT Indofood Semarang.
b. Dokumetasi
Metode yang
kami gunakan selain wawancara adalah metode dokumentasi. Observer menggunakan
metode ini untuk pengumpulan data dalam observasi yang
berbentuk dokumen-dokumen untuk memperoleh beberapa keterangan atau informasi
yang dibutukan. Selain itu juga melakukan dokumentasi dengan foto-foto dalam
pelaksanaan observasi.
2.2 Waktu
dan Tempat Observasi
a.
Waktu Observasi
Sebelum
melakukan observasi, observer melakukan survei lapangan terlebih dahulu pada
tanggal 21 November 2015 untuk mengetahui apakah dapat melakukan observasi pada
perusahaan tersebut atau tidak. Kemudian observer melakukan observasi secara
berulang-ulang dimulai sejak tanggal 23 November 2015.
b.
Tempat Observasi
Tempat
atau lokasi observasi adalah di PT Indofood yang berada di Jalan Tambak Aji II
no 8 Desa Beringin, Tambak Aji, Ngaliyan, Semarang.
2.3 Hasil
Observasi
Berdasarkan
kamus bahasa Indonesia sejahtera berarti aman, sentosa, dan makmur; selamat
(terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainnya). Berarti
dapat diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan merupakan sebuah keadaan atau
kondisi dimana seseorang merasakan kenyamanan, keamanan, keselamatan,
ketentraman hidup, kemakmuran, dan terlepas dari segala macam ancaman dan
gangguan.
Kesejahteraan
karyawan perusahaan tergantung dari perusahaan dimana dia bekerja. Apakah
perusahaan mampu mensejahterakan karyawannya atau tidak. Mensejahterakan
berarti membuat karyawan merasa sejahtera. Kesejahteraaan karyawan dapat
dilihat dari kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh perusahaan biasanya akan bertujuan
untuk menguntungkan perusahaan saja, tanpa melihat kesejahteraan karyawan.
Dalam
observasi mengenai kesejahteraan PT. Indofood Semarang, kami meneliti mengeai
beberapa aspek kebijakan yang ada dalam perusahaan tersebut. Aspek-aspek
tersebut antara lain keselamatan karyawan, asuransi, pembagian kerja, jenjang
karir, komunikasi yang terjalin, jam kerja, dan lain sebagainya.
Yang
pertama adalah kebijakan mengenai keselamatan kerja. Berdasarkan informasi dari
narasumber, PT. Indofood Semarang telah memperhatikan karyawannya dalam hal
keselamatan kerja. Setiap karyawan memiliki atau diberikan jaminan keselamtan
kerja. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan
kerja, misalnya terjadi kecelakaan dalam bekerja, maka semua biaya pengobatan
akan ditanggung oleh perusahan. Jaminan tersebut berhubungan dengan Jamsostek
(Jaminan sosial dan tenaga kerja). Ada pula tunjangan kesehatan berupa BPJS.
Selanjutnya
adalah asuransi. Dalam PT. Indofood Semarang dana keselamatan tidak hanya satu.
Sebenarnya asuransi juga berhubungan dengan dana jaminan seperti yang teradapat
pada poin pertama tersebut. Asuransi yang terdapat dalam perusahaan ini adalah
asuransi jiwa. Sehingga ketika terjadi hal yang mengancam keselamatan karyawan,
misalnya terjadi kematian maka karyawan akan mendapat dana asuransi.
Dana
sakit yang diberikan perusahaan terdapat jenjang. Untuk level 3-10 dalam
setahun biasanya akan diberi 22 juta rupiah jika kaeryawan masih single.
Sedangkan untuk karyawan yang telah berkeluarga akan mendapatkan 40 juta
rupiah. Biaya yang pasti diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang rawat
jalan yaitu sebesar 1,7 juta. Dana ini akan pasti keluar sekalipun karyawan
tidak sakit. Dana ini sebesar 1,7 juta ini adalah per tahun. Jadi jika karyawan
tidak menggunakan dana ini, dalam artian ia tidak sakit, maka karyawan akan
mendapatkan dana tambahan sebanyak 1,7 juta per tahun.
Terdapat
hal yang menarik dalam PT. Indofood Semarang ini yang bertujuan untuk memajukan
atau membuat anak-anak karyawan semangat belajar. Kebijakan tersebut ialah
dengan pemberian dana beasiswa, pemberian tas, sepatu, dan lain-lain kepada
anak karyawan yang mendapatkan rangking satu. Hal tersebut dilakukan dengan
orang tua atau karyawan menunjukkan rapor siswanya. Dengan adanya hal ini,
karyawan-karyawan tersebut berlomba-lomba agar anaknya bisa mendapatkan
rangking 1. Sehingga kebanyakan dari mereka banyak yang mendaftarkan
anak-anaknya di kelas-kelas (les) di luar sekolah.
Pembagian
kerja. Pembagian kerja dalam PT. Indomie Indofood sudah baik. Hal tersebut
terbukti dengan tidak adanya karyawan yang harus melakukan tugasnya di lebih
dari satu bagian. Contohnya bagian produksi tidak akan ikut campur atau disuruh
mengurusi bagian pengemasan. Contoh yang lain adalah yang dipekerjakan pada
bagian limbah adalah laki-laki, karena pekerjaan tersebut berhubungan dengan
mesin-mesin. Dengan hal tersebut maka akan memudahkan karyawan dalam melakukan
tugas pekerjaannya. Selain itu, jenjang karir juga terdapat dalam perusahaan
ini. Sehingga dari salah satu narasumber yang berhasil kami wawancarai berkata
bahwa ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.
Pembagian
kerja juga akan terkait dengan jam kerja. Terdapat tiga shift kerja dalam PT.
Indofood Semarang. Shift pertama dimulai pada jam 07.00 dan berakhir pada pukul
15.00. Shift kedua dimulai pukul 15.00 dan berakhir pada pukul 23.00. Shift
ketiga dimulai pada pukul 23.00 dan berakhir pada pukul 07.00. Setiap shift
diberikan waktu istirahat selama satu jam. Dan untuk karyawan bagian produksi,
pengemasan, dan lain-lain terkecuali bagian limbah, telah disediakan makan
didalam perusahaan. Hal ini nampaknya juga merupakan salah satu kebijakan yang
bertujuan mensejahterakan karyawan. Selain itu, berdasarkan informasi dari
karyuawan perusahaan tersebut, jam kerja perusahaan sudah ideal. Hal itu
terbukti pula dengan adanya beberapa karyawan yang mampu memiliki pekerjaan
lain selain sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Mas
Purwanto yang bisa memiliki warung angkringan sendiri.
Salah
satu hal yang paling penting terhadap sesuatu yang dilakukan secara rutin,
misalnya pekerjaan, adalah terkait dengan ijin. Seperti halnya instansi maupun
perusahaan-perusahaan yang lain, PT. Indofood juga memberikan kesempatan bagi
karyawannya untuk tidak masuk, akan tetapi harus melampirkan surat. Jika sakit
maka harus melampirkan surat keterangan sakit dari dokter. Jika karyawan tidak masuk akan tetapi tidak
melampirkan surat, maka akan diberikan surat peringatan (SP). Jika tidak
berangkat bekerja satu kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 1. Jika tidak
berangkat dua kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 2. Dan yang terakhir adalah
jika tidak berangkat tiga kali tanpa alasan, maka akan diberi SP 3, yang
artinya karyawan tersebut dikeluarkan. Begitu pula yang terjadi jika karyawan
melakukan kesalahan. Jika kesalahan yang dilakukannya merupakan kesalahan
ringan, maka karyawan hanya akan mendapat teguran dari atasan. Akan tetapi jika
kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan berat maka akan mendapatkan SP (surat
peringatan) yang bisa berujung pada dikeluarkannya karyawan tersebut.
Libur
atau cuti bersama yang ada di PT. Indofood Semarang biasanya akan sama dengan
perusahaan-perusahaan yang lain. Ketika hari raya idul fitri, hari libur
disesuaikan berdasarkan kebijakan dari SPSI (Sarekat Pekerja Seluruh Indonesia)
dan perusahaan tidak akan keberatan dengan hari libur tersebut. Melalui SPSI
pula, para karyawan akan menyampaikan keluhan-keluhannya dalam melakukan
pekerjaan.
Terdapat
beberapa macam dana tunjangan yang diperoleh karyawan PT. Indofood Semarang.
Salah satu bonus adalah pada hari raya idul fitri karyawan akan mendapatkan bonus
berupa tunjangan hari raya (THR). Selain itu, para karyawan juga mendapat
bonus, khususnya bagi mereka yang telah berkeluarga. Bagi karyawan yang telah
berkeluarga akan mendapat tunjangan istri dan tunjangan anak, untuk dua anak.
Sedangkan bagi karyawan yang masih single maka akan dapat bonus sesuai dengan
hasil penilaian kerja. Adapula keistimewaan bagi para karyawan yaitu ketika
membeli produk indofood di koperasi perusahaan dengan menunjukkan kartu
karyawan akan mendapat potongan harga.
Perusahaan
juga mengembangkan jiwa sosial kepada karyawannya. Hal tersebut terbukti dengan
pengadaan dana sosial untuk pembangunan misalnya masjid, panti asuhan, dan
sebagainya. Karyawan memberikan dana seikhlasnya dan kemudian dikoordinir oleh
panitia. Pembangunan terakhir pada tahun 2014 adalah pembanguan kamar mandi dan
beberapa kamar tidur di panti asuhan di Boja, Kendal.
Selain
kebijakan-kebijakan di atas, perusahaan juga memberikan satu kegiatan yang
bertujuan untuk mempererat hubungan sesama karyawan dan atasan. Kegiatan
tersebut berupa kegiatan outbond. Outbond tersebut diadakan setiap setaahun
sekali. Nama dari kegiatan ini adalah Noodle Cup.
Berdasarkan
penuturan dari narasumber yang kami wawancari, mereka memberikan pernyataan
bahwa PT Indofood adalah salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan
kesejahteraan karyawannya. Hal tersebut mereka bandingkan dengan
karyawan-karyawan dari perusahaan lain yang belum tentu bisa mendapatkan
kebijakan-kebijakan seperti yang telah dijelaskan di atas.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesejahteraan
merupakan sebuah kondisi dimana seseorang merasakan nyaman, aman, tentram,
serta jauh dari rasa terancam baik secara fisik maupun secara psikologis.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, PT. Indofood Semarang sangat
memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Begitu pula karyawannya merasa bahwa
mereka tidak terbebani dan mengeluh dengan segala kebijakan perusahaan.
Kebijakan-kebijakan yang membuktikan bahwa perusahaan memperhatikan
kesejahteraan karyawan adalah meliputi beberapa aspek, yaitu keselamatan kerja,
asuransi jiwa, dana tunjangan, pembagian kerja, jam kerja, dan beberapa
pelatihan dan pengembangan baik secara fisik maupun secara psikologis karyawan.
3.2 Saran
1.
Saran bagi
perusahaan
Tercapainya
kinerja maksimal perusahaan merupakan visi terbesar perusahaan yang memerlukan
timbal balik antara perusaan dan karyawan. Perusahaan Indofood merupakan
perusaan yang memiliki sistem yang mampu membuat karyawan sejahtera. Penulis
memberikan saran kepada perusahaan untuk terus meningkatkan dan memperbaiki
kebijakan, sehingga kebijakan perusahaan lebih sesuai dengan kebutuhan
karyawan.
2.
Saran bagi
karyawan
Kayawan
yang berpartisipasi aktif adalah karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan.
keaktifan karyawan dalam perusahaan memberikan perasaan puas dan rasa memiliki
karyawan terhadap perusahaan. penulis memberikan saran kepada karyawan untuk
lebih meningkatkan produktivitas demi tercapainya tujuan perusahaan, sehingga
perusahaan lebih mampu lagi dalam memenuhi kesejahteraan karyawan.
3.
Saran untuk observer berikutnya
Observasi ini memiliki banyak kekurangan, kekurangan
dalam pelaksanaan membuat data yang diperoleh kurang lengkap. Tidak adanya
survey ilmiah merupakan sisi lain kekurangan laporan ini. Diharapkan untuk
observasi berikutnya, observer lebih
memperbanyak waktu pelaksanaan dan memperbanyak metode pengumpulan data
sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap dan valid.
Daftar Pustaka
Anwar,Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Karya Abditama
Lampiran
Dokumentasi
Pos
kamling desa beringin yang berada di sekitar perusahaan kos dan kontrakan karyawan perusahaan
Wawancara bersama Mas
Purwanto, salah satu karyawan PT. Indofood Warung
yang berada di sekitar perusahaan
wawancara dengan pemilik waruing yang berada di sekitar perusahaan
wawancara bersama karyawan perusahaan
0 komentar:
Posting Komentar